November 21, 2024
PBN / SEO

Bagaimana Menilai Kualitas Domain? Manakah Metrik SEO terbaik?

Jika anda masih awam/newbie dalam dunia SEO, anda pasti kebingungan ketika membaca banyak artikel dari para pakar SEO. Satu pakar SEO bilang kalau melihat kualitas domain itu dari Domain Rank (DR), sementara pakar lain bilang yang penting Domain Authority (DA), yang lainnya lagi bilang penting Trust Flow(TF), yang lainnya lagi bilang ‘perhatikan Spam Score’. Saya percaya anda pasti bingung karena pada dasarnya ada begitu banyak metrik yang dibuat untuk menilai kualitas domain. Tapi yang perlu anda tahu metrik-metrik ini juga buatan para pakar, BUKAN buatan google.

Mengapa metrik-metrik SEO ini dibuat?

metrik Google

Hanya ada satu metrik yang pernah dibuat google dan dipublikasikan yaitu Page Rank (PR) itupun sudah lama dihapuskan. Page Rank dulu dibuat google pada tahun 1997 dan dipakai sampai kurang lebih tahun 2010, saya lupa tepatnya. Metrik Page Rank dipublikasikan google sebagai standar google dalam menilai kualitas domain. Pada waktu itu kita sangat mudah untuk menilai mana domain yang ‘disukai oleh google’ dan mana yang tidak. Metrik PR berkisar antara 0-10. Semakin tinggi PR sebuah domain maka itu menandakan google menyukai domain tersebut sehingga akan sangat mudah website dengan domain PR tinggi tersebut untuk muncul di hal 1 pencarian.

Langkah google mempublikasikan metrik PR ini ternyata malah berbalik menyerang eksistensi google sebagai mesin pencari terbaik. Dengan adanya metrik ini, dunia SEO memang menjadi bergairah, karena orang menjadi jelas tentang posisi websitenya di mata google. Langkah-langkah optimasi website (SEO) yang coba dilakukan pun menjadi jelas, jika PR naik maka itu baik, jika turun maka itu berarti google tidak suka. Itu membuat dunia SEO pada waktu itu berkembang dengan pesat. Orang berebutan melakukan segala sesuatu untuk meningkatkan PR website mereka. Jual beli backlink dari domain dengan PR tinggi menjadi kegiatan yang lumrah dan tidak bisa dihindari tentunya. Orang meningkatkan PR website dan menjual backlink dari website tersebut.

Seperti yang saya bilang, langkah ini justru menyerang balik visi google untuk menjadi mesin pencari terbaik di dunia. Karena dengan memperjuangkan websitenya agar memiliki PR tinggi, maka website yang isinya tidak bermutu sekalipun dapat masuk halaman 1 google dengan mudah. Alhasil halaman pertama google dipenuhi oleh ‘Sampah’. Google sadar akan hal ini sehingga diputuskan lah untuk menghapuskan metrik ini pada tahun sekitar 2012. Bukan hanya itu google juga mengumumkan algoritma baru yang digunakan Google untuk menentukan kualitas website, yaitu algoritma Google panda, penguin, hummingbird, dll. Algoritma-algoritma ini dibuat untuk menghapus website-website tidak bermutu dari halaman 1. Saya tidak akan menjelaskan satu-satu algoritma tersebut, tapi intinya google tidak lagi merilis metrik / angka. Google hanya memberi algoritma tersebut nama.

Sejak saat itu dimulailah masa-masa sukar bagi SEO. Para pakar dibuat meraba-raba apakah langkah SEO yang mereka lakukan itu benar atau tidak. Sampai saat ini pun google tidak pernah lagi membuat metrik, dan  pada akhirnya membiarkan kita yang berkecimpung di dunia SEO meraba-raba.

Metrik Domain Diluar Google (TF, CF, Alexa Rank, DR, DA, PA, Spam Score)

Kalau sebelumnya kita sudah bahas alasan mengapa metric Page Rank dibuat oleh Google dan akhirnya dihilangkan. Sekarang saatnya kita bahas alasan mengapa muncul metrik-metrik lain seperti TF, CF, DA, PA, Alexa Rank, DR, spam score, dll). Alasannya simpel sebenarnya, karena tanpa metrik maka para praktisi dan orang-orang yang belajar SEO hanya dapat meraba-meraba, tanpa tahu apa yang mereka lakukan sudah tepat tidak untuk SEO website mereka. Ditambah lagi mereka yang ingin disebut “pakar SEO” perlu suatu metrik yang menggambarkan kesuksesan mereka, seperti meningkatkan DA, meningkatkan TF, dan lain sebagainya

Karena metrik Page Rank yang dikembangkan google sudah dihapus, maka muncullah ahli-ahli lain yang mengembangkan metrik berdasarkan penilaian mereka sendiri. Sekali lagi, metrik-metrik yang sering kita pakai untuk menilai kualitas domain ini bukan buatan google, tapi hasil pemikiran dari para praktisi SEO. Seperti MOZ yang menciptakan metrik DA (Domain Authority), PA (Page Authority), dan Spam Score. Majestic yang menciptakan metric TF (Trust Flow) dan CF (Citation Flow). Ahrefs dengan DR (Domain Rank) dan AR (Ahrefs Rank). Masih banyak metrik-metrik lainnya yang tidak saya sebutkan disini.

Yang perlu kita tahu, pendapat dan penilaian mereka tentang domain yang bagus bisa berbeda-beda, karena itulah muncul bermacam-macam metrik yang kadang-kadang saling bertentangan. Contohnya ada domain yang memiliki Trust Flow tinggi yang mana harusnya bagus menurut penilaian Majestic, tapi ternyata memiliki Domain Authority yang rendah menurut Moz. Ada juga yang memiliki Trust Flow tinggi, padahal spam score nya juga tinggi pula.

Untuk mengerti lebih dalam mengapa bisa saling bertentangan, anda harus mempelajari lebih lanjut dasar dari perhitungan metrik mereka masing-masing. Setiap metrik punya titik berat sendiri soalnya. Mungkin lain kali saya bahas satu-satu tentang metrik-metrik ini.

Metrik Manakah Yang Paling Tepat Untuk Menilai Kualitas Domain

Jika saling bertentangan seperti itu, manakah Metrik yang paling relevan untuk menilai apakah suatu domain berkualitas? Jika ditanyakan seperti ini pasti banyak pertentangan, tapi paling tidak satu yang perlu kita ingat selalu adalah metrik ini bukan dari Google, jadi sebenarnya tidak ada satu metrik yang paling tepat. Yang penting adalah kita mengerti fungsi dari masing-masing metrik SEO yang ada, sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan (bukan penentu) dalam menilai domain. Saya akui metrik-metrik tersebut bermanfaat ketika saya hendak mencari domain berkualitas, tapi sekali lagi itu hanya sebagai pertimbangan bukan penentu. Selanjutnya saya tetap harus melakukan manual checking pada backlink, history domain, dsb, karena sesungguhnya metrik-metrik domain tersebut mudah dimanipulasi.

Metrik yang paling tepat menurut saya adalah SERP (Search Engine Ranking Position) itu sendiri. SERP itu maksudnya adalah posisi ranking dari web itu sendiri di halaman google. Tidak usa pedulikan metrik, jika memang web tersebut baik di mata google, maka konten-konten yang dibuat akan memiliki ranking yang cukup baik juga. Kita perlu metrik tersebut hanya ketika membeli expired domain atau aged domain. Itu pun tidak bisa mengandalkan 1 metrik saja, dan harus dicek manual backlink-backlinknya, history nya dan sebagainya.

Share and Enjoy !

Shares

George

Mulai terjun di dunia internet marketing sejak 2008, dimana Internet masih belum berkembang di Indonesia. Sebabnya adalah harga akses internet cukup mahal, sehingga warnet bertebaran dimana-mana. Saat ini menjadi salah satu praktisi internet marketing dengan fokus pembuatan website, Android, SEO, tool-tool online, dan lain sebagainya

View all posts by George →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *